Tas Diklat Pelatihan dan Tas Workshop

Jual Tas Pendidikan dan Pelatihan DIKLAT , Terima Pesanan Pembuatan Tas

Tas Diklat (Tas Pelatihan) untuk fasilitas yang sedang diselenggarakan dalam workshop pelatihan  dan diklat Anda. Tas diklat ini akan membantu mengorganisir penyimpanan segala peralatan barang-barang bawaan para peserta pelatihan/ diklat itu sendiri. Proses pelaksanaan diklat jadi terbantu dan lancar sehingga bisa mengoptimalkan hasil pelatihan yang telah diselenggarakannya tersebut.

Kami terima pesanan produksi Tas Diklat / Tas Pelatihan / Tas Workshop ini dari seluruh wilayah Indonesia dan bisa dikirim ke seluruh Indonesia.

Tas Diklat yang anda pesan dari kami ini bisa ditambahkan gambar / tulisan tema diklat dengan menggunakan sablon atau bisa juga dengan bordir logo perusahaan Anda.

TAS DIKLAT – Katalog G

Untuk melihat gambar tas diklat lebih besar dan lebih detail, klik pada gambar foto tas diklat di bawah ini.

Pilihan Bahan Tas Diklat Pelatihan ini bisa dari: 600Dinner, 1680 Dinner, 300Dinner, Imitasi, Baby Riffstok, Kanvas, Microfoam, Superbit, Condura, Biway, dan lain-lain.

Atau lihat juga di sini ada  Tas Kerja dan Tas Seminar

Tas Diklat Murah Buatan Rumah industri Bandung

Kami sebagai Pabrik Tas Diklat Murah dari Bandung menerima pesanan pembuatan Tas Diklat (Tas Pelatihan Kerja) dengan minimal order 50 pcs. Telah banyak juga klien kami dari seluruh Indonesia yang memesan Tas Diklat atau Tas Seminar Pelatihan kepada kami. Dengan harga yang bervariatif murah terjangkau atau sesuai dengan budget anda, tas diklat seminar akan menyesuaikan dengan tipe dan model mulai dari kualitas standard hingga tas diklat eksklusif. Semua “Tas Diklat Pelatihan” tersebut bisa kami sediakan untuk kebutuhan acara kegiatan DIKLAT yang anda selenggarakan di Seluruh wilayah Indonesia.

Jika Anda memerlukan Tas Diklat, jangan sungkan untuk pemesanan proses cepat, bisa hubungi kami.

FAST RESPONSE! CALL/WA:  081320224593 (Andini)

================================================================

Pentingnya Tas Diklat dalam sebuah Pelatihan Kerja di Indonesia

SDM (Sumber Daya Manusia) dalam suatu lembaga pemerintah/swasta atau perusahaan merupakan aset penting dan berharga bagi perkembangan perusahaannya. Untuk memajukan kualitas dan skill keterampilan/keahlian kerja para karyawan, tidak sedikit perusahaan yang mengadakan Diklat pelatihan kerja / training sebelum karyawan memulai bekerja di tempat kerja.

Dalam dunia kerja, telingan kita sudah tidak asing lagi dengan istilah diklat, pelatihan kerja atau training. SDM dalam suatu perusahaan itu tidak bisa dipungkiri lagi bahwa mereka adalah aset penting bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan. Mengingat pentingnya diklat pelatihan kerja/training, mari kita bahas bersama akan arti, fungsi, dan apa saja program-program diklat pelatihan kerja tersebut?

Apakah Diklat Pelatihan Kerja itu?

Menurut PP No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, Pelatihan kerja atau yang sekarang biasa kita kenal dengan istilah training adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Singkatnya,pelatihan kerja merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan bekerja (vocational) serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar.

Tas Diklat atau Pelatihan Kerja

Apa fungsi Diklat pelatihan kerja? Buat apa kita susah-susah harus mengikuti training padahal kita sudah mendapat pekerjaan?

Ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dengan mengikuti pelatihan kerja. Diantaranya adalah:

  • mewujudkan pelatihan kerja nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja
  • memberikan arah dan pedoman dalam penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian pelatihan kerja
  • mengoptimalkan pendayagunaan dan pemberdayaan seluruh sumber daya pelatihan kerja.
  • Untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional industri sejak hari pertama masuk kerja
  • Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.
  • Untuk mempersiapkan promosi ketenagakerjaan pada jabatan yang lebih rumit dan sulit, serta mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yaitu tingkatan kepengawasan atau manajerial.

Apa saja jenis atau program pelatihan kerja?

  • Skills training
    Pelatihan keahlian merupakan pelatihan yang sering di jumpai dalam organisasi. Program pelatihannya relatif sederhana: kebutuhan atau kekurangan diidentifikasi melalui penilaian yang jeli. Kriteria penilaian efektifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
  • Retraining
    Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti tenaga kerja instansi pendidikan yang biasanya bekerja rnenggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan mesin computer atau akses internet
  • Cross functional training
    Pelatihan lintas fungsional melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.
  • Team training
    Pelatihan tim merupakan pelatihan yang terdiri dari sekelompok individu dimana mereka harus menyelesaikan bersama sebuah pekerjaan demi tujuan bersama dalam tim.
  • Creativity training
    Pelatihan kreatifitas berlandaskan pada asumsi hahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada penilaian rasional dan biaya.

Apa saja metode atau teknik Diklat pelatihan kerja?

Teknik pelatihan kerja secara umum dibagi menjadi dua yaitu on the job training dan off the job training. On the job training lebih banyak digunakan dibandingkan dengan off the job training. Kenapa begitu? Karena program on the job training lebih berfokus pada peningkatan produktivitas secara cepat. Sedangkan metode off the job training lebih cenderung berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.

Apa saja yang termasuk dalam kategori teknik on the job training?

On the job training terbagi menjadi enam macam yaitu :

  • Job instruction training
    Pelatihan ini memerlukan analisa kinerja pekerjaan secara teliti. Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan awal tentang tujuan pekerjaan, dan menunjukan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan.
  • Apprenticeship
    Pelatihan ini mengarah pada proses penerimaan karyawan baru, yang bekerja bersama dan dibawah bimbingan praktisi yang ahli untuk beberapa waktu tertentu. Efektif atau tidaknya pelatihan ini tergantung pada kemampuan praktisi yang ahli dalam mengawasi proses pelatihan.
  • Internship dan assistantships
    Pelatihan ini mengarah pada kekosongan pekerjaan yang menuntut pendidikan formal yang lebih tinggi. Pelatihan bagi pelajar yang menerima pendidikan formal di sekolah yang bekerja di suatu perusahan dan diperlakukan sama seperti karyawan dalam perusahaan tetapi tetap dibawah pengawasan praktisi yang ahli.
  • Job rotation dan transfer
    Job rotation dan transfer adalah proses belajar yang dilakukan untuk mengisi kekosongan dalam manajemen dan teknikal. Dalam pelatihan ini terdapat 2 kerugian yaitu: peserta pelatihan hanya merasa dipekerjakan sementara dan tidak mempunyai komitmen untuk terlibat dalam pekerjaan dengan sungguh-sungguh, dan banyak waktu yang terbuang untuk memberi orientasi pada perserta terhadap kondisi pekerjaan yang baru.
    Tetapi pelatihan ini juga mempunyai keuntungan dimana jika pelatihan ini diberikan oleh manajer yang ahli maka peserta akan memperoleh tambahan pengetahuan mengenai pelaksanaan dan praktek dalam pekerjaan.
  • Junior boards dan committee assingments
    Alternatif pelatihan dengan memindahkan peserta pelatihan ke dalam komite untuk bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan administrasi. Dan juga menempatkan peserta dalam anggota eksekutif agar memperoleh kesempatan dalam berinteraksi dengan eksekutif yang lain.
  • Coaching dan counseling
    Pelatihan ini merupakan aktifitas yang mengharapkan timbal balik dalam penampilan kerja, dukungan dari pelatih, dan penjelasan secara perlahan bagaimana melakukan pekerjaan secara tepat.

Apa saja yang termasuk dalam kategori teknik off the job training?

Off the job training dibagi menjadi 13 macam yaitu :

  • Vestibule training
    Pelatihan dimana dilakukan ditempat yang kondisinya sama seperti tempat aslinya. Pelatihan ini digunakan untuk mengajarkan keahlian kerja khusus.
  • Lecture
    Pelatihan dimana pelatih menyampaikan berbagai macam informasi/ mengajarkan pengetahuan kepada sejumlah besar orang pada waktu bersamaan.
  • Independent self-study
    Pelatihan dimana peserta diharapkan bisa melatih diri sendiri misalnya dengan membaca buku, mengambil kursus pada universitas lokal ataupun mengikuti pertemuan profesional.
  • Visual presentations
    Pelatihan dengan mengunakan televisi, film, video, atau presentasi.
  • Conferences dan discussion
    Pelatihan ini biasa digunakan untuk pengambilan keputusan dimana peserta dapat belajar satu dengan yang Iainnya.
  • Teleconferencing
    Pelatihan dengan menggunakan satelit, dimana pelatih dan peserta dimungkinkan untuk berada di tempat yang berbeda.
  • Case studies
    Pelatihan yang digunakan dalam kelas bisnis, dimana peserta dituntut untuk menemukan prinsip-prinsip dasar dengan menganalisa masalah yang ada.
  • Role playing
    Pelatihan dimana peserta dikondisikan pada suatu permasalahan tertentu, peserta harus dapat menyelesaikan permasalahan dimana peserta seolah-olah terlibat langsung.
  • Simulation
    Pelatihan yang menciptakan kondisi belajar yang mirip dengan kondisi pekerjaan, pelatihan ini digunakan untuk belajar secara teknikal dan motor skill.
  • Programmed instruction
    Merupakan aplikasi prinsip dalam kondisi operasional, biasanya menggunakan computer.
  • Computer-based training
    Merupakan program pelatihan yang diharapkan mempunyai hubungan interaktif antara komputer dan peserta, dimana peserta diminta untuk merespon secara langsung selama proses belajar.
  • Laboratory training
    Pelatihan ini terdiri dari kelompok-kelompok diskusi yang tak beraturan dimana peserta diminta untuk mengungkapkan perasaan mereka antara satu dengan yang lain. Tujuan pelatihan ini adalah menciptakan kewaspadaan dan meningkatkan sensitivitas terhadap perilaku dan perasaan orang lain maupun dalam kelompok.
  • Programmed group exercise
    Pelatihan yang melibatkan peserta untuk bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan. Program pelatihan kerja disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) , Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. SKKNI sendiri disusun berdasarkan kebutuhan lapangan usaha yang sekurang-kurangnya memuat kompetensi teknis, pengetahuan, dan sikap kerja.

Peserta Diklat Pelatihan Kerja

Di mana biasanya Diklat Pelatihan Kerja diadakan?

Pelatihan kerja dapat diadakan di tempat kerja dan/atau di lembaga pelatihan kerja (instansi pemerintah, badan hukum atau perorangan yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja) yang sudah ditetapkan. Dan penyelenggaraan Diklat atau pelatihan kerja juga tentunya harus didukung dengan Sarana dan Prasarana yang memadai, contoh sederhananya adalah perlengkapan untuk para peserta Diklat Pelatihan adalah penyediaan Tas Diklat atau Tas Pelatihan. Karena bila tidak dilengkapi dengan Tas Diklat, tentu kasian para peserta akan kerepotan membawa sedikit/banyak peralatan-peralatan yang harus dibawa dan dipakai pada saat acara Diklat Pelatihan berlangsung.

Di mana bisa mendapatkan Tas Diklat atau Tas Pelatihan?

Rumah Industri Tas Bandung (rumahindustri.com) pun di sini menyediakan pemesanan produksi Tas Diklat atau Tas Pelatihan / Tas Kerja / Tas Seminar, pengiriman produk barang bisa untuk ke seluruh wilayah Indonesia. Desain tas juga bisa dibuat sesuai dengan keinginan anda dan disesuaikan dengan tema Diklat Pelatihan yang akan berlangsung.

Sumber :

  • Indonesia. Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
  • Indonesia. Peraturan Pemerintah No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
  • Jurnal SDM
WhatsApp Hubungi WhatsApp